Tips

3 Tahapan Konstruksi Kolam Renang

Spread the love

Saat membuat kolam renang, tentu saja Anda harus mengetahui hal-hal terkait konstruksi kolam renang agar hasilnya sesuai dengan harapan Anda. Apalagi jika Anda menginginkan kolam renang pribadi di rumah, maka Anda perlu membuat kolam renang terbaik dan ternyaman.

Pada dasarnya konstruksi kolam renang secara umum dibedakan menjadi 2 yakni Domestic Pool dan Commercial Pool yang memiliki fungsi masing-masing. Domestic pool menjadi kolam renang yang dibangun di tempat pribadi dan difungsikan untuk kepentingan pribadi.

Domestic pool juga bisa disebut sebagai private pool. Sedangkan commercial pool merupakan kolam renang yang dirancang untuk kepentingan umum atau bisa digunakan public untuk berenang. Misalnya waterpark, Jacuzzi, Competition Pool dan Whirlpool.

Konstruksi Kolam Renang yang Perlu Dipahami

Pada dasarnya konstruksi kolam renang menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Sebab kolam renang dibandung di bawah permukaan tanah yang membutuhkan kekuatan agar kolam renang lebih utuh dan tidak akan jebol.

Sebab pembangunan kolam renang yang akan dilakukan di bawah permukaan tanah bisa menyebabkan tekanan yang lebih besar pada beton. Inilah yang harus diperhatikan, sebab Anda harus memberikan kekuatan lebih pada tanah agar bisa menahan kolam renang di atasnya.

Pemberian beton pada lantai dan dinding kolam renang juga harus diselesaikan dengan benar. Sebab ada proses penghalusan saat menyelesaikan pembangunan kolam renang.

Penghalusan ini menjadi proses yang penting sebab akan membuat permukaan dinding dan lantai kolam renang bisa menahan air yang sangat banyak. Berikut ini beberapa tahapan penyelesaian konstruksi kolam renang yang tepat:

  1. Tentukan Pondasi Kolam Renang

Hal yang pertama harus diperhatikan yakni pondasi kolam renang. Penentuan pondasi ini menjadi tahapan awal konstruksi kolam renang dan akan menjadi hal penting untuk selanjutnya.

Pada dasarnya penentuan pondasi kolam renang yang akan Anda buat bisa membantu terbentuknya kekuatan saat pembangunan kolam renang. Pondasi ini bisa menjadi penentu dan memberikan kekuatan saat pembangunan kolam renang.

Sumber utama kekuatan saat menggali kolam renang bisa didapatkan dari pondasi. Konstruksi kolam renang sangat bergantung pada kekuatan pondasi yang Anda buat.

Ada beberapa poin penting yang wajib Anda perhatikan ketika membuat pondasi kolam renang. Pondasi yang paling baik yakni yang bisa menahan ratusan ton.

Tentu saja untuk membangun pondasi yang kuat, Anda membutuhkan beton yang bermutu tinggi agar mampu menahan beban air yang sangat besar. Selain itu Anda juga harus memperhatikan ukuran pondasi yang tepat.

  1. Kekuatan Pada Proses Pembesian Kolam Renang

Pembangunan konstruksi kolam renang harus memperhatikan proses pembesian yang tepat. Sebab ada beberapa jenis pembesian yang harus digunakan saat pembangunan kolam renang.

Pembesian yang digunakan saat membangun kolam renang yakni ukuran diameter 12 mm untuk pondasi, 8 mm untuk penguat dan 10 mm untuk penyangga.

Dengan adanya pembesian maka Anda akan lebih mudah mendapatkan kolam renang yang memiliki kekuatan dan kualitas terbaiknya. Sebab pembesian juga harus menyesuaikan dengan ukuran kolam.

Semakin besar dan tinggi kolam Anda, akan berpengaruh terhadap banyaknya besi yang dibutuhkan. Jika tidak melakukan pembesian, maka pondasi kolam renang Anda tidak akan kuat dan beresiko menimbulkan kebocoran di kolam renang dan bisa jebol.

Kolam yang tidak melalui proses pembesian yang baik bisa beresiko jebol karena tidak mampu menahan beban yang sangat besar. Jika proses pembesian tidak dilakukan dengan baik, maka kolam renang tidak akan kuat.

  1. Pengecoran Kolam Renang

Setelah penentuan pondasi dan pembesian, selanjutnya tahap konstruksi kolam renang yang terakhir yakni pengecoran. Melakukan pengecoran pada kolam renang juga membutuhkan teknik khusus.

Sebab Anda harus memasang bekesting terlebih dahulu sebelum mulai proses pengecoran. Pemasangan bekesting di pinggir kolam bisa dilakukan dengan batako atau batu bata.

Tujuannya tak lain agar pembangunan dinding kolam tidak akan roboh atau longsor. Setelah bekesting dipasang, selanjutnya Anda bisa plester bagian dasar kolam.

Di sini Anda bisa menggunakan campuran pasir halus dan semen. Hasilnya lantai kolam renang bisa rata dan campuran bahan ini bisa menempel dengan baik pada pondasi yang sudah Anda buat sebelumnya.

Setelah itu Anda bisa lakukan pemasangan besi yang membentuk huruf U. Hal ini bertujuan agar menghindari retakan atau kebocoran pada dinding kolam renang.

Untuk proses bekesting, Anda juga perlu menggunakan triplek yang bisa memberikan penahan ketika proses pengecoran. Jangan sampai bekesting roboh dan menghancurkan proses pengecoran.

Bekesting harus dipasang dengan tegak lurus dan jangan sampai miring. Sebab jika miring, maka bekesting bisa kurang kuat ketika menahan beban dan akan mudah roboh.

Itulah beberapa tahapan konstruksi kolam renang yang bisa Anda pahami sebelum Anda membuat kolam renang. Perhatikan setiap poin pentingnya agar kolam renang tidak mudah bocor.